Jumat, 24 Desember 2010

Kegagalan tak berarti apa-apa.............

Aku takut orang lain akan menghina diriku, jika aku menjadi diri sendiri.
Aku takut orang lain akan mentertawakanku, jika aku berani tampil beda.
Aku takut orang lain akan menganggapku gila, jika aku berani mencoba hal-hal baru.
Aku takut orang lain akan mengucilkanku, jika aku tidak sesuai dengan pandangan mereka.
Aku takut orang lain akan mengejekku, jika aku gunakan caraku sendiri.
Aku takut orang lain akan menganggapku orang aneh, jika aku melakukan sesuatu yang berbeda dari cara orang kebanyakan.

Aku takut..
Aku takut…
Aku takut….
Aku takut dunia akan melemparkanku ke jurang kesepian jika aku berusaha untuk menjadi apa adanya diriku…..
Aku sangat takut…..

Makanya lebih baik aku menjadi seperti orang kebanyakan yang hanya mengharapkan upah standar dan hidup gak neko-neko.
Gak perlu ngambil resiko untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Gak perlu repot-repot punya impian karena impian itu hanya untuk orang yang tidak waras.
Gak perlu susah menjalani kerasnya perjuangan mewujudkan mimpi.
Gak perlu kelaparan makan sehari sekali demi ngumpulin modal.
Gak perlu ngrasain pahitnya dihina karena punya impian tinggi yang orang lain gak bakalan ngerti.
Gak perlu kurang tidur lembur tiap hari demi cita-cita yang tinggi.
Gak perlu ini, gak perlu itu….

Simple aja lah, nikmati kehidupan standar, penghasilan standar, nasib standar…..
Siapa tau besok pasang togel bisa meledak dapat milyaran.
Siapa tau………
Mendingan nonton sinetron sambil tiduran, nikmat………..

Hidup untuk memberi

Disuatu sore hari pada saat aku pulang sekolah dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan disebuah lampu merah perempatan jalan di dekat rumah temanku.
Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut ,ia menyapa akrab setiap orang, dari Tukang koran , Penyapu jalan, Pengamen sampai Pak polisi.
Pemandangan ini membuatku tertarik, pikiran ku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan ? “kalau dia berjualan apa mungkin seorang  Pengamen menjadi langganan tetapnya atau…??, untuk membunuh rasa penasaran ku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai disebrang jalan , setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang. De, “boleh kakak bertanya” ? silahkan kak, kalau boleh tahu yang barusan adik bagikan ketukang koran, tukang sapu, pengamen, peminta-minta bahkan pak polisi, itu apa ?, oh… itu bungkusan nasi dan sedikit lauk kak, memang kenapa kak!, dengan sedikit heran , sambil ia balik bertanya. Oh.. tidak! , kakak Cuma tertarik cara kamu membagikan bungkusan itu, kelihatan kamu sudah terbiasa dan cukup akrab dengan mereka. Apa kamu sudah lama kenal dengan mereka? Lalu ,
Adik kecil ini mulai bercerita, “Dulu ! aku dan ibuku sama seperti mereka hanya seorang pengamen”,setiap hari bekerja hanya mengharapkan belaskasihan banyak orang, dan seperti kakak ketahui hidup di kota begitu sulit, sampai kami sering tidak makan, waktu siang hari kami kepanasan dan waktu malam hari kami kedinginan ditambah lagi pada musim hujan kami sering kehujanan, apabila kami mengingat waktu dulu, kami sangat-sangat sedih , namun setelah ibu ku membuka warung nasi, kehidupan keluarga kami mulai membaik.
Maka dari itu ibu selalu mengingatkanku, bahwa masih banyak orang yang susah seperti kita dulu , jadi kalau saat ini kita diberi rejeki yang cukup , kenapa kita tidak dapat berbagi kepada mereka.
Yang ibu ku selalu katakan “ hidup harus berarti buat banyak orang “, karena pada saat kita kembali kepada Sang Pencipta tidak ada yang kita bawa, hanya satu yang kita bawa yaitu Kasih kepada sesama serta Amal dan Perbuatan baik kita , kalau hari ini kita bisa mengamalkan sesuatu yang baik buat banyak orang , kenapa kita harus tunda.
Karena menurut ibuku umur manusia terlalu singkat , hari ini kita memiliki segalanya, namun satu jam kemudian atau besok kita dipanggil Sang Pencipta,” Apa yang kita bawa”?. Kata-kata adik kecil ini sangat menusuk hati ku, saat itu juga aku merasa menjadi orang yang tidak berguna, bahkan aku merasa tidak lebih dari seonggok sampah yang tidak ada gunanya,dibandingkan adik kecil ini.
Aku yang selama ini merasa menjadi orang hebat dengan pendidikan dan kehidupan yang lebih layak dari mereka, namun untuk hal seperti ini, aku merasa lebih bodoh dari anak kecil ini, aku malu dan sangat malu. Yah.. Tuhan, Ampuni aku, ternyata kekayaan, kehebatan dan segala yang aku miliki tidak mengantarku kepada Mu.
Hanya Kasih yang sempurna serta Iman dan Pengharapan kepada Mu lah yang dapat mengiringiku masuk keSurga. Terima kasih adik kecil, kamu adalah malaikat ku yang menyadarkan aku dari tidur nyenyak ku.
(Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.)

Hidup, semangat dan perjuangan

Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin, di samping kiri aku melihat seorang bapak mengendarai sepeda motor dengan gerobak disampingnya. Nampaknya dia sudah selesai berjualan dan hendak pulang.
Awalnya, aku tidak peduli….sampai aku melihat sesuatu yang menurutku ganjil.
Oh Tuhan…Kakinya tidak menapak pada “pancatan” (aku ga tahu apa namanya) sepeda motor. Kakinya hanya menggantung kecil ….kira2 hanya berjarak 40cm dr pangkal pahanya. Diujung kaki itu, dikenakan sebuah sepatu yg bagus..bersih…dan arah sepatu itu terbalik…ujung jari yg seharusnya ke depan…ini justru ke belakang.
Sejenak aku merasa miris. Aku kagum dengan semangat bapak itu. Walau keadaannya seperti itu, dia tetap semangat bekerja. Dia tidak meminta-minta. Dia tidak berpakaian kusut supaya dikasihani, tp justru berpakaian rapi dan bersepatu. Dan dia bekerja sampai semalam ini (pkl 21.30)
Aku terus menatap bapak itu sampai hilang dr pandanganku….
Aku merenung. Adakah aku lebih semangat dr bapak itu? Aku lebih sempurna secara fisik. Lebih banyak hal yg bisa aku lakukan. Tapi sampai seberapa mampu aku mengolah segala yang aku miliki. Sering kali aku memoles diri supaya dikasihani…menempatkan diri sebagai sosok yang menderita..memiliki persoalan hidup terberat…memasang muka masam…dan putus asa untuk berusaha.
Tapi…seorang bapak yang tidak kukenal …malam ini telah mengajar aku … bahwa apapun keadaan diri kita, jgn kita berputus asa. Semua ada jalan…asal kita mau berusaha. Teruslah bersemangat.. Tampilah sebagai orang yang pantas dihargai..bukan dikasihani.
Terima kasih Tuhan…


ikhlas itu indah..

Hujan rintik-rintik membasahi bumi, udara berhembus terasa segar. Seorang pemuda telah selesai menunaikan sholat dzuhur berjamaah di masjid. Pandangannya menyapu ke arah halaman masjid, tidak jauh darinya ada seorang perempuan tua yang duduk ditengah lapangan menarik perhatiannya. Tiba-tiba sebuah tas kecil dari tempat nenek itu terbang tertiup angin kencang. Segera pemuda itu memperhatikan teriakan nenek itu minta tolong, ingin tasnya diambilkan.
Merasa terpanggil pemuda itu segera berlari mengejar tas kecil, terlihat tas itu telah melesat jauh, dia berlari dengan terengah-engah kelelahan. Berlarilah pemuda itu sekuat tenaga dan tas kecil itu berhasil juga dipegangnya. Nampak keringat bercucuran, dengan hati penuh kebahagiaan dia berlari kecil mengantarkan tas kecil. Terlintas didalam hatinya lelah yang dirasakan tentunya akan disambut dengan senyuman dan ucapan terima kasih sang nenek sudah cukup sebagai balasan atas kebaikan yang telah dilakukannya.
Namun diluar didugaannya, sang nenek segera merebut tas kecil itu dan membalikkan tubuhnya dengan wajah yang cemberut, sepintas seperti marah. Pemuda terkejut bukan main. Jangankan senyuman dan ucapan terima kasih, wajah ramahpun tidak terlihat. Pemuda itu kebingungan. ‘Apa dosaku ya?’ ucapnya lirih. Dia tak bisa bergerak, malu, kesal, kecewa tercampur aduk.
Berkali-kali pemuda istighfar, siang itu dirinya menemukan pelajaran yaitu makna ikhlas. Ya tentang keikhlasan. Keikhlasan berarti tidak pernah berharap apapun, bahkan balasan walaupun berupa senyuman dari yang kita perbuat. Lakukanlah segala perbuatan baik semata-mata karena Allah. Itulah yang disebut dengan ikhlas. Siang itu dihalaman masjid, pemuda itu mendapatkan pelajaran bahwa ikhlas itu indah.

satu ungkapan untukmu negri Q

Bumi sakti itu terletak di punnggung bukit barisan yaitu di lembah gunung kerinci. Kerinci itu lebih dikenal dg sebutan Bumi sakti alam kerinci. Hm….!!! sampai saat ini sayapun masih meraba - raba kenapa bisa disebut dg bumi sakti alam kerinci atau dg semboyan Kerinci Kota Sakti, mungkin di kerinci masih kental dengan suasana magisnya yg dibawa oleh kepercayaan nenek moyang yang sampai sekarang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya sebagai wujud menghormati mereka sebagai anak cucunya. Secara administrasi kerinci merupakan nama sebuah kabupaten yang terletak paling barat propinsi jambi. Dengan puncak tertinggi Gunung kerinci yg juga merupakan Puncak tertinggi di sumatra.

Banyak sekali sebutan untuk Kerinci ini selain dikenal dengan Bumi sakti alam kerinci, kerinci juga lebih dikenal dg istilah ” Sekepal Tanah surga“, hal ini dikarenakan Kerinci memang tempat yg sangat indah.. yg terletak di dataran tinggi yg berupa lembah.. sehingga apabila kita berada dikerinci, kita bisa merasakan bahwa kita dikelilingi oleh gunung2 dan bukit2. sehingga pandangan kita sangat terbatas dibatasi oleh kokohnya gunung2 yg menjulang dan punggung bukit yg berjejer Rapi, tidak seperti dataran rendah dan di pantai, sehingga kerinci juga dikenal dg sebutan ” Negri Pelangi Seribu Gunung“.

Kerinci merupakan tempat yg sangat indah, Banyak sekali objek wisata alam yg sangat menarik untuk dikunjungi.. semua objek ada kecuali pantai, karena memang kerinci bukan dipinggir laut. Berdasarkan catatan dinas kepariwisataan, dikerinci terdapat lebih dari 20 objek wisata, oleh karenanya 70% objek wisata yg ada di propinsi jambi ada di kerinci.

Mulai dari Puncak gunung kerinci, yang jg merupakan gunung api tertinggi masih aktif di Indonesia 3.805 mdpl. Dari puncak ini kita bisa merasakan keindahan pemandangan lembah kerinci dan terlihat jelas sekali pemandangan Danau Gunung Tujuh, yang merupakan danau yg letaknya tertinggi se asia tenggara, danau yang terbentuk oleh letusan gunung api pada jutaan tahun yang lalu dan dikelilingi Oleh tujuh Gunung, Dikaki Gunung kerinci terhampar luas perkebunan teh kayu aro yg dikelola oleh PTP VI nusantara, yang katanya merupakan perkebunan teh terluas di dunia yg ditanam pada zaman Belanda. Disekitar kebun teh ini juga terdapat Air terjun Telun berasap yg sangat indah, karena percikan airnya ketika jatuh di tebing terjal menyerupai kepulan seperti asap dan membentuk pelangi karena pembiasan cahaya. Turun lagi sedikit ke arah lembah juga terdapat Sumber air panas, yg biasanya pengunjung dapat memanfaatkannya untuk merebus telur ataupun mandi air panas yg suhu airnya sudah diturunkan pastinya, didaerah sekitarnya juga banyak sekali terdapat sumber air panas, yang merupakan salah satau kejadian geologi.

Jika ingin memandang kerinci dari ketinggian, juga bisa dinikmati dari bukit khayangan yang bisa dicapai dengan kendaraan bermotor ataupun mobil, dari bukit khayanan ini bisa dinikmati indahnya pesona alam kerinci, karena seolah olah kita berada dia atas khayangan, karena dari atas bukut ini awan bisa saja berada lebih rendah dari kita, dari bukit khayangan ini juga bisa terleihat birunya danau kerinci, yg merupakan danau terluas yg ada dikerinci, terletak ditengah2 lembah kerinci. Kita juga bisa menikmati danau kerinci dg mengelilingi danau kerinci dg menggunankan sepeda motor ataupun mobil, hawa sejuknya dan hamaparan sawah disepanjang jalan dan berpegarkan gunung menambah indahnya pesona bumi sakti alam kerinci.

Menjelajahi kerinci rasanya tidak cukup waktu selama seminggu, karena alamnya masih banyak sekali mneyimpan keindahan alam, Dikerinci banyak terdapat danau2 yg indah, Air terjun2 yg jatuh dan mengalir kesungai dg airnya yg masih jernih.

Selain keindahan alam, dikerinci juga indah dengan budaya dan adat istiadatnya. Di bumi sakti ini juga, memiliki banyak dealek bahasa, karena lain desanya lain pula bahasanya dan lain pula kebudayaannya dan lain pula adat istiadatnya meskipun pada dasarnya sama, yaitu sama2 merupakan adat dan budaya kerinci. Jika ingin menikmati pesona alam kerinci, tanggal 7 juli ini katanya akan diadakan pesona budaya, yaitu Pesta danau kerinci yg ke 10. yang akan diadakan dipinggir danau kerinci, dengan menampilkan semua atraksi budaya yang ada dikerinci. Rasakan sendiri jika sudah mengunjungi kerinci, karen juga ada istilah yg sering saya baca ” Jangan mati dulu sebelum Kekerinci“, dan juga wisata kulinernyany jg tak kalah menambah lengkap pesona negri pelangi ini, ada ikan semah yg merupak khas ikan danau kerinci dan beras payo, yang merupakan beras unggulan kerinci, selain itu dodol kentang dan sirup kulit manis bisa dijadikan oleh2 dari bumi sakti alam kerinci.